Kamu punya bayi? Buktikan perhatikan, betapa lucunya dia? Semua orang2 pasti menyukai dan menyayanginya karena wajahnya yang imut dan menggemaskan. Seiring bertambahnya usia, lambat laun tingkah pola dan wajahnya yang lucu bakal hilang. Semua manusia tahu itu. Namun demikian yang tidak banyak orang menyaksikan, pada usia meski kelucuan itu start hilang? Pertanyaan berikutnya adalah mengapa wajah bayi itu tampil lucu?
Mengapa wajah bayi terlihat cura?
Para peneliti itu menjelaskan bayi lucu bahwa, muka bayi yang menggemaskan dan imut beserta mata besar serta bening, hidung bersama mulut yang mungil adalah terkait secara strategi manusia pada mempertahankan species. Susunan wajah yang kecil itu memungkinkan tersendat bayi untuk luput.
Jika pengertian selamat yang mereka maksudkan adalah dalam kerangka keberlangsungan hidup, abdi setuju. Contoh peristiwa, tidak sedikit, masalah di rumah sakit, seorang ibu yang berencana meninggalkan bayinya, mungkin karena tidak jelas suaminya. Tapi begitu si dokter tahu, niatan si ibu ini, lazimnya dokter menyarankan biar melihat bayinya lepas. Lihat matanya, & kelucuannya, akhirnya si ibu ini kendati menggagalkan niat jahat tersebut sehingga si bayi pun terlindung dan terpelihara.
Memandang contoh kasus dengan saya kemukakan diatas, normative, bisa dimengerti, maksud dari takrif mempertahankan species tersebut. Tetapi konsep merawat species pada suri kasus di untuk bukan seperti itu, tidak sama dengan konsepnya para evolusionis.
Saya kira ada yang kalimat yang mengelabui lebih dari itu menyesatkan. Menurut aku, manusia, tidak sanggup mengatur strategi buat memilih bagaimana kerangka terbaik untuk dilahirkan sehingga bisa bebas, selama masa umur tersebut. Kalau benar-benar benar, lalu, gimana mekanisme pemilihan bentuk-bentuk tersebut dilakukan sambil manusia?.
Bisakah kita memilih bentuk luncung mancung, kulit putih, rambut merah supaya menjadi lebih digemari oleh orang-orang di Asia dan sekalipun?. Hal yang tidak kiranya bisa dilakukan. Tentu halnya dengan gak mungkinnya cerita bentuk-bentuk bayi untuk memilih menjadi imut & menggemaskan, sebagai tata mempertahankan keberlangsungan species.
Imut, dan mendongkolkan adalah tahap kemajuan awal bayi. Berdasar pada alamiah umumnya memang seperti itu. Padahal kerangka imut dan lucu, bukan saja milik pada bayi manusia, juga pada makhluk hidup lainnya. Anjing kampung misanya, meski lucu dan imutnya anjing-anjing itu saat masih kecil, bahkan saya sering keliru, dikira adalah famili anjing ras. & ketika sudah gede, betapa jeleknya asu ini yang ternyata hanya anjing kampung biasa.
Atau bahwa Anda pernah di baby zoonya Taman Safari, betapa lucunya harimau, orangutan, pion nil ketika masih bayi. Lalu, gimana pada tahapan kemajuan selanjutnya? Anda seorang diri yang bisa menyigi.
Mengapa wajah bayi terlihat cura?
Para peneliti itu menjelaskan bayi lucu bahwa, muka bayi yang menggemaskan dan imut beserta mata besar serta bening, hidung bersama mulut yang mungil adalah terkait secara strategi manusia pada mempertahankan species. Susunan wajah yang kecil itu memungkinkan tersendat bayi untuk luput.
Jika pengertian selamat yang mereka maksudkan adalah dalam kerangka keberlangsungan hidup, abdi setuju. Contoh peristiwa, tidak sedikit, masalah di rumah sakit, seorang ibu yang berencana meninggalkan bayinya, mungkin karena tidak jelas suaminya. Tapi begitu si dokter tahu, niatan si ibu ini, lazimnya dokter menyarankan biar melihat bayinya lepas. Lihat matanya, & kelucuannya, akhirnya si ibu ini kendati menggagalkan niat jahat tersebut sehingga si bayi pun terlindung dan terpelihara.
Memandang contoh kasus dengan saya kemukakan diatas, normative, bisa dimengerti, maksud dari takrif mempertahankan species tersebut. Tetapi konsep merawat species pada suri kasus di untuk bukan seperti itu, tidak sama dengan konsepnya para evolusionis.
Saya kira ada yang kalimat yang mengelabui lebih dari itu menyesatkan. Menurut aku, manusia, tidak sanggup mengatur strategi buat memilih bagaimana kerangka terbaik untuk dilahirkan sehingga bisa bebas, selama masa umur tersebut. Kalau benar-benar benar, lalu, gimana mekanisme pemilihan bentuk-bentuk tersebut dilakukan sambil manusia?.
Bisakah kita memilih bentuk luncung mancung, kulit putih, rambut merah supaya menjadi lebih digemari oleh orang-orang di Asia dan sekalipun?. Hal yang tidak kiranya bisa dilakukan. Tentu halnya dengan gak mungkinnya cerita bentuk-bentuk bayi untuk memilih menjadi imut & menggemaskan, sebagai tata mempertahankan keberlangsungan species.
Imut, dan mendongkolkan adalah tahap kemajuan awal bayi. Berdasar pada alamiah umumnya memang seperti itu. Padahal kerangka imut dan lucu, bukan saja milik pada bayi manusia, juga pada makhluk hidup lainnya. Anjing kampung misanya, meski lucu dan imutnya anjing-anjing itu saat masih kecil, bahkan saya sering keliru, dikira adalah famili anjing ras. & ketika sudah gede, betapa jeleknya asu ini yang ternyata hanya anjing kampung biasa.
Atau bahwa Anda pernah di baby zoonya Taman Safari, betapa lucunya harimau, orangutan, pion nil ketika masih bayi. Lalu, gimana pada tahapan kemajuan selanjutnya? Anda seorang diri yang bisa menyigi.